Review Buku: Sang Alkemis – Paulo Coelho

Sang Alkemis, sebuah novel sederhana yang penuh nilai-nilai filosofis dan spiritual. Novel ini tidak semata buku fiksi yang menghibur di waktu senggang. Novel ini penuh nilai filosofis dan spiritual yang bisa menjadi sarana bagi kita untuk menemukan pemulihan diri dan keberanian untuk melanjutkan hidup. Jika kita sedang terjebak dalam suatu situasi dilematis, novel ini mungkin bisa membantu kita.

Saya belajar kimia murni dan akrab dengan sejarah perkembangan kimia yang dimulai sejak orang mengenal Alkemia. Ketika pertama kali membeli buku ini bertahun-tahun lalu, saya membayangkan cerita-cerita seputar Alkemia, yang terkonsentrasi pada upaya-upaya manusia menemukan batu filsuf yang bisa mengubah logam biasa menjadi emas atau menemukan ramuan obat yang bisa menyembuhkan banyak penyakit dan membuat orang panjang  usia.

Saya mulai meragukan ekspektasi saya ketika membaca bagian Prolog yang mengangkat kisah Narcissus. Selanjutnya novel ini terfokus pada kisah seorang anak gembala yang akan berkelana menuju Mesir untuk mencari harta karun. Lewat perjalanan sang anak gembala ini, Paulo Coelho menampilkan Alkemia untuk membantu kita memaknai hakikat emas dan harta karun yang terpendam di dunia.

Identitas Buku

Sang Alkemis merupakan mahakarya Paulo Coelho, penulis Brazil yang karya-karyanya banyak dibaca di dunia dan telah memenangkan berbagai penghargaan. Sang Alkemis terbit perdana di Brazil pada Tahun 1988 dalam Bahasa Portugis berjudul O Alquimista. Novel ini telah diterjemahkan dalam lebih dari lima puluhan bahasa.

Versi Bahasa Indonesia yang saya miliki merupakan terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama Tahun 2017 dan diterjemahkan oleh Tanti Lesmana. Novel setebal 216 halaman ini enak dibaca karena diceritakan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dicerna. Namun, dalam kesederhanaannya, novel ini sarat pesan moral. Novel ini akan membawa kita pada suatu perjalanan spiritual untuk menemukan nilai-nilai paling luhur dalam kehidupan ini.

Sinopsis

Sang Alkemis merupakan novel yang berkisah tentang perjalanan Santiago, seorang anak gembala, dari Spanyol menuju Mesir untuk menemukan harta karun yang terpendam di Piramida-Piramida. Santiago sudah lama ingin berkelana. Hal ini kemudian membuatnya berani untuk meninggalkan Seminari dan menjadi pengembala domba-domba. Pekerjaan ini membuat ia bisa pergi ke berbagai tempat. Dalam perjalanannya ia dibuat tertarik oleh seorang gadis Andalusia, putri seorang saudagar.

Kehidupan dan impiannya yang sederhana kemudian berubah ketika ia mengunjungi seorang gipsi untuk menafsir mimpinya. Darisini dorongan untuk berkelana ke Mesir dimulai. Dorongan itu kemudian diperkuat oleh pertemuannya dengan Melkisedek, sang raja Salem yang berbagi banyak hal bermakna tentang takdir dan Jiwa Dunia. Setelah berperang dengan keraguannya, Santiago pun akhirnya memutuskan untuk menjual domba-dombanya dan berlayar melintasi selat menjemput harta karunnya di Mesir.

Di tengah perjalanan, ia mengalami berbagai perjumpaan dan peristiwa yang membentuk pandangan-pandangannya tentang kehidupan. Salah satu yang paling bermakna adalah perjumpaanya dengan seorang Alkemis yang kemudian memandunya menemukan Piramida-Piramida yang ditujunya.

Apakah ada harta karun disana?

Jawaban ini akan kita temukan di bagian akhir novel ini. Bagian akhir yang akan membuat kita tersenyum lega karena telah membaca novel  ini.

Novel Yang Inspiratif

Kisah perjalanan Santiago sangat inspiratif dalam kesederhanaannya. Ada banyak simbolisasi-simbolisasi yang dipakai Paulo Coelho dalam berbagai peristiwa di buku ini. Hal ini membuat makna setiap perjumpaan dan peristiwa menjadi begitu mendalam. Novel ini penuh nilai-nilai filosofis dan spiritual yang bisa jadi direfleksikan dari pengalaman hidup sang penulis. Paulo Coelho pernah menempuh pendidikan di seminari dan impiannya sebagai penulis pernah ditentang orang tuanya. Novel ini juga membawa kita merenungi kehidupan melalu ajaran-ajaran Kristiani, nilai-nilai Islam, dan filosofi Adler tentang penerimaan diri.

Novel ini menggugah kita untuk peka membaca pertanda-pertanda dalam hidup dan mendengarkan suara hati, berani membuat keputusan untuk mengejar apa yang menjadi impian kita, dan berani terbuka pada berbagai kemungkinan yang akan kita temukan di dalam perjalanan kehidupan kita.  Suara hati perlu terus kita dengarkan karena suara itu akan terus ada di dalam diri kita meskipun kita mengabaikannya. Suara hati akan membantu kita membuat pilihan bijaksana untuk mengejar hal-hal yang paling murni dalam kehidupan ini.

Kehidupan yang murni tidak bisa ditangkap dengan mudah sehingga hal ini kerap dilupakan dari Bahasa Dunia. Karena itu selalu ada kesulitan yang akan kita jumpai ketika mengejar harta karun paling berharga di bumi. Dalam perjalanan Santiago, kita akan menemukan bahwa proses belajar kerap sulit karena kita butuh tanggung jawab untuk bisa mengerti sesuatu dan menggunakan sesuatu secara bertanggung jawab. Tanpa tanggung jawab semua hal yang berharga menjadi tak bernilai. Karena itu kita butuh keteguhan hati untuk belajar.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Ada banyak kalimat-kalimat bermakna yang bisa kita kutip dalam novel ini. Saya tidak akan memuatnya dalam review ini karena saya berharap kamu membaca novel ini dan menemukannya bagi dirimu sendiri. Kutipan yang kita ambil akan bergantung pada kebijaksanaan apa yang mau kita ambil untuk merefleksikan perjalanan hidup kita.

Sang Alkemis akan menjadi teman perjalanan kita, membawa kita sampai ke tujuan dan menemukan harta karun hidup yang paling bernilai. Setelah melakukan perjalanan, kita akan mengerti hal-hal paling bernilai bisa ditemukan dalam kesederhanaan. Tapi proses menuju kesana mungkin tidak mudah sebab berkelana memungkinkan kita bisa belajar membedakan mana yang elemen yang murni dan mana yang tidak, mana yang berharga dan mana yang tidak.

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *