
Di Bulan Februari, ada 3 beasiswa yang sedang membuka proses seleksi; LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan), AAS (Australia Awards Scholarship), dan Manaaki New Zealand (NZ) Scholarship. Ketiganya terbuka untuk pelamar master (S2) dan PhD (S3). Beasiswa LPDP dan Manaaki New Zealand Scholarship akan tutup pada bulan yang sama; berturut-turut pada 17 Februari dan 28 Februari. Sementara itu pelamar AAS punya kesempatan sampai akhir April.
Ketiga beasiswa tersebut punya keunggulannya masing-masing. Teman-teman pemburu beasiswa bisa melamar ketiganya sekaligus jika mau. Tapi pastikan kamu sudah mengenal ketiga beasiswa tersebut dan mempersiapkan diri dengan baik. Berikut ini ada beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan dalam proses melamar beasiswa.
Kenali Beasiswanya Sebelum Melamar
Di era digital saat ini, proses seleksi tahap awal berlangsung secara daring. Pastikan teman-teman telah mengunjungi official website setiap beasiswa. Disana tersedia informasi detail tentang beasiswa itu, skemanya, apa saja benefits yang akan kita terima, jadwal seleksi, dan persyaratan pendaftaran. Alangkah baik teman-teman mengunduh handbook yang tersedia dan peninjau application form beasiswa, lalu membacanya dengan cermat.
Pemahaman tentang beasiswa juga bisa diperoleh dengan mengikuti info session yang digelar para penyedia beasiswa baik secara daring maupun luring atau kegiatan-kegiatan lain yang serupa dari berbegai lembaga, komunitas, atau para awardee. Kamu juga bisa mengikuti akun-akun media sosial media yang menyediakan informasi-informasi serupa.
Selama proses pengenalan ini, reach out para awardee dan gali informasi dari pengalaman-pengalaman mereka ketika melamar beasiswa, bersekolah, dan sepulang sekolah. Kamu akan mendapat banyak insight terkait tantangan-tantangan yang bakal dihadapi dan bagaimana menanganinya, pertimbangan-pertimbangan dalam memilih kampus dan program studi, serta pengalaman-pengalaman pasca studi. Biasanya para alumni akan senang berbagi pengalaman-pengalaman mereka.
Cek Eligibility
Cari tahu apa saja ketentuan untuk melamar beasiswa, seperti:
Batas umur
Beasiswa LPDP misalnya punya kriteria batas umur yang berbeda bagi pelamar master dan PhD. Manaaki NZ Scholarship lebih prefer yang berusia di bawah 40 tahun. Sementara itu, tidak ada batasan usia bagi pelamar AAS.
Persyaratan Bahasa Inggris
Teman-teman yang akan berkuliah ke luar negeri perlu mengikuti English Proficiency Test dan memenuhi ketentuan score minimum yang dipersyaratkan pemberi beasiswa. Di Indonesia, banyak dari kita mengandalkan tes TOEFL ITP, yang relatif jauh lebih terjangkau daripada IELTS atau TOEFL iBT. Upayakan kamu sudah memiliki sertifikat TOEFL ITP ketika melamar. Hal ini membantu dalam memetakan kemampuan Bahasa Inggris kita.
Sertifikat kemampuan Bahasa Inggris mungkin tidak dibutuhkan saat melamar Maanaki NZ Scholarship, tapi tes IELTS akan menjadi bagian dari proses seleksi beasiswa bagi para pelamar terpilih (lolos seleksi administrasi). Hal yang sama pun ada di proses seleksi AAS. Meskipun kita bisa menggunakan TOEFL ITP saat melamar AAS, namun ada tes IELTS di proses selanjutnya.
Kemampuan Bahasa Inggris penting karena kampus-kampus di luar negeri mempersyaratkan ini bagi calon mahasiswa internasional. Beberapa program di Australia, seperti hukum mungkin mempersyaratkan score IELTS yang lebih tinggi daripada bidang lainnya. Kita mungkin perlu menimbang hal ini dan mengukur kemampuan kita.
Hanya saja, Bahasa Inggris tak boleh menghambat niat kita melamar beasiswa. Jika score masih belum cukup, teruslah belajar dan berlatih untuk meningkatkannya.
Kemampuan Akademis
Ada persyaratan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal yang diberlakukan oleh setiap beasiswa. Pastikan IPK-mu memenuhi persyaratan.
Pengalaman Kerja
Cari tahu apakah pengalaman kerja dibutuhkan untuk melamar beasiswa? Maanaki NZ Scholarship punya persyarat ini. AAS dan LPDP mungkin tidak. Tapi sebaiknya kita punya pengalaman kerja dan sedang bekerja ketika melamar AAS. Memiliki pekerjaan pada bidang yang sejalan dengan bidang yang menjadi rencana studi kita memberi beberapa keuntungan. Hal ini memudahkan kita dalam mengisi supporting statements pada aplikasi beasiswa dan menghadapi pewawancara jika lolos sampai ke tahap berikutnya. Pengalaman kerja memberikan kita gambaran tentang peluang-peluang kontribusi yang belum terisi dan bagaimana target beasiswa bisa membantu kita untuk meningkatkan kapasitas diri demi berkontribusi lebih baik bagi masyarakat luas.
Kewarganegaraan dan Kontribusi kepada negara
LPDP, AAS, dan Manaaki NZ tentu ditawarkan kepada warga negara Indonesia, yang lahir, tinggal dan bekerja di Indonesia. Tapi ada larangan tertentu yang harus kita cek, misalnya apakah punya pasangan dari kewarganegaraan yang akan dilamar. Selain itu, kita perlu memastikan kita akan berkontribusi bagi negara kita sepulang sekolah. Teman-teman yang akan melanjutkan PhD di negara yang sama dengan studi master-nya perlu juga memastikan kita sudah memenuhi ketentuan tahun tinggal di Indonesia sebelum kembali lagi kesana.
Siapkan Semua Dokumen Yang Dibutuhkan
Sebaiknya teman-teman membuat list dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk melamar beasiswa. Jangan sampai kita gagal karena dokumen yang kita siapkan kurang atau tidak memenuhi ketentuan. Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian khusus, seperti;
- Apakah dokumen perlu dilegalisir atau tidak?
- Apakah dokumen perlu dalam Bahasa Inggris?
- Apakah beasiswa membutuhkan referensi? Jika ya, dari siapa-siapa saja?
Tujuan dan Rencana Studi
Sebelum melamar, kita sudah harus punya tujuan dan rencana yang jelas. Kita mungkin terinspirasi untuk sekolah karena sekarang ada banyak tawaran beasiswa dan banyak orang sudah melamar, berhasil, dan kembali dengan menyandang gelar master dan doktor. Hanya saja, jauh lebih baik kita tahu pasti apa yang mau kita kejar.
Studi master membuat kita menjadi spesialis di bidang tertentu. Hal ini akan lebih mengerucut lagi ketika kita melanjutkan ke PhD. Karena itu, penting kenali bidang apa yang sangat kita minati dan apakah bidang itu adalah bidang prioritas pada beasiswa yang akan kita lamar.
Jika teman-teman masih bingung soal ini, aplikasi beasiswa bisa membantu kita untuk menggali lebih dalam tujuan dan rencana studi kita. Pada tahap ini, kita akan mulai melebarkan penelusuran informasi pada program studi apa yang kita incar dan di kampus mana kita akan mendapatkannya. Selain itu, diskusi dengan orang-orang dari bidang yang sama dan para awardee beasiswa dapat membantu kita menimbang peluang-peluang studi yang potensial bagi kita.
Jangan sungkan meminta bantuan
Dalam proses melamar beasiswa, jangan sungkan meminta bantuan para awardee beasiswa dalam penyusunan aplikasi. Kita bisa berdiskusi dengan mereka tidak hanya tentang pilihan studi tapi juga untuk proof reading aplikasi yang telah kita susun.
Siapkan diri dan Bangun Kepercayaan Diri
Melamar beasiswa adalah proses yang nikmat. Perjuangan terberat adalah mengalahkan ketidakyakinan diri sendiri. Tapi pastikan keraguan tidak kita tangani sebagai hambatan tapi sebagai bagian dari proses yang memotivasi kita untuk meningkatkan potensi diri.
Dulu saya juga ragu-ragu melamar beasiswa karena berbagai alasan. Saya butuh dua tahun untuk meyakinkan diri bahwa saya perlu sekolah lagi. Sepanjang masa penuh keraguan, saya mendaftar kursus Bahasa Inggris dan belajar mandiri. Saya mengunjungi website penyedia beasiswa, mengunduh formulir aplikasinya dan mengisinya hanya untuk mencari tahu apakah saya perlu sekolah lagi dan untuk apa.
Dalam proses itu, kemampuan Bahasa Inggris saya asah dan gunakan dalam pekerjaan, misalnya menerjemahkan manual prosedur alat lab atau mencari informasi di jurnal-jurnal lingkungan untuk menyusun laporan atau mencari tahu proses-proses sampling dan pendekatan-pendekatan dalam pengolaaan data lingkungan. Secara tak terduga semua ini berguna ketika saya melamar beasiswa bahkan ketika saya sekolah lagi.
Sekarang pun saya menjalani hal serupa ketika berminat untuk sekolah lagi tapi masih ragu. Kita perlu percaya, tidak ada proses yang sia-sia.
Motivasi untuk melanjutkan pendidikan master dan PhD kerap tumbuh bersama tanggung jawab kita ketika bergelut di suatu bidang, kepekaan kita untuk membaca isu-isu yang mempengaruhi masyarakat luas, panggilan untuk ikut berkontribusi, atau kecintaan kita yang besar pada suatu ilmu. Selain itu, bisa saja ada alasan-alasan personal lainnya yang juga menarik, misalnya agar bisa membawa anak dan memberinya pengalaman bertumbuh di luar negeri.
Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang menguntungkan. Jika ada niat, beranilah bergerak dan terus bergerak. Proses setiap orang berbeda. Tapi sekali lagi, tidak ada yang sia-sia dari sebuah proses.
Selamat berjuang.